Dalam keyakinan syiah, para imam itu orang-orang yang ma’shum yang langsung dipili sendiri oleh Allah SWT. Apa yang diucapkan dan diperbuat para imam pasti benar dan harus dita’ati oleh ummatnya. Di sisi lain, para imam syiah berkeyakinan, taqiyyah bagian dari agama dan sekaligus bukti keimanan dan keshalehan seseorang.
Karenanya , sangat sulit bagi siapa pun bahkan orang syiah sendiri untuk meyakini, apakah yang diucapkan dan atau dilakukan para imam syiah itu sesuatu yang sesungguhnya atau ia sedang bertaqiyyah? Sangat mungkin, ucapan dan riwayat para imam syiah yang terdapat dalam kitab-kitab standar mereka juga adalah bagian dari taqiyyah, karena bukankah Sembilan puluh persen urusan agama mereka adalah taqiyyah?
Karenanya tidak heran, bila orang-orang syiah sendiri terutama para “pemula” tidak paham sepenuhnya ajaran syiah, karena imam-imam mereka terbiasa bertaqiyyah kepada ummatnya sendiri dengan tujuan agar para “pemula” tidak dengan perbedaan yang sangat tajam bahkah sangat bertentangan antara syiah dengan Agama Islam.
Lewat jebakan seperti ini, tidak heran bila sebagian ummat Islam yang awam akan terperdaya dan mengira bahwa syiah bagian dari Islam. Dan, bahwasannya perbedaan yang ada antara syiah dan Islam hanyalah perbedaan pemahaman seperti halnya perbedaan di kalangan empat tokoh madzhab. Bahkan ada di antara mereka yang berkeyakinan jika syiah merupakan madzhab yang kelima.
Lewat pintu jebakan ini, syiah berupaya memperdaya ummat Islam yang awam. Tidak hanya bertaqiyyah dalam mengungkapkan ajaran syiah yang sesungguhnya, bahkan tidak sedikit tokoh syiah yang masih bertaqiyyah dengan kesyiahannya.
Di Indonesia menurut Ika Rais (salah seorang mantan syiah yang pernah dibina langsung selama enam tahun oleh salah seorang tokoh syiah) menyatakan: “Pada tahun-tahun awal kajian syiah, Jalaluddin Rakhmat sendiri tak pernah mau mengakui secara terang-terangan kalua ia penganut syiah. Dan , meskipun belakangan ia mau berterus-terang mengakui kesyiahannya ia tetap berhati-hati dan seringkali tidak mengakui apa-apa yang sesungguhnya telah ia ucapkan dalam kajian syiah
Ummat Islam yang awam seharusnya tidak terjerat oleh jebakan seperti ini, jika saja ummat jeli dan mau mengajukan beberapa pertanyaan dan merenungkannya, misalnya, “Mengapa orang-orang syiah harus bertaqiyyah di hadapan ummat Islam? Apa yang mereka sembunyikan? Jika ajaran yang mereka sembunyikan itu ajaran yang benar, maka mengapa mereka harus sembunyikan? Atau bahkan takut untuk menyampaikannya?
- ATTAQRIIB
Isu Ukhuwwah Islamiyyah dan “At Taqriib” (pendekatan) antara Sunni – syiah, merupakan salah satu pintu jebakan syiah untuk mengaburkan hakikat perbedaan yang sesungguhnya antara syiah dan Islam. Isu ini dilakukan syiah dalam upaya menarik ummat Islam untuk tidak ragu-ragu masuk ke dalam jeratan mereka.
Upaya taqriib dalam bentuk menggelar siminar, dialog, diskusi dan sebagainya sudah dilakukan sejak munculnya syiah berabad-abad yang lalu dan tidak pernah membuahkan hasil. Karena bagaimana mungkin menyatukan antara yang hak dengan yang bathil? Antara yang meyakini Al Qur’an sebagai kitab suci dengan mengkufuri kesuciannya? Antara yang meyakini Sunnah Rasulullah SAW sengan yang menentangnya?
#tobecontinue
#sumber Athian Ali Moh. Da’i