Evaluasi Aksi Super Damai 212-2021
Jika kita analisis pertandingan antara Polisi (Rejim Penguasa) dan Umat Islam yg tergabung dalam PA 212, sangatlah menarik, karena pihak Polisi kalah telak dg score 6-0. Bagaimana mungkin ?
- Tidak memberikan ijin keramaian dan atau menutup area Patung Kuda, mungkin pihak polisi merasa menang atau berhasil, padahal ini membuat malu rejim itu sendiri di Dalam Negeri maupun di Luar Negeri. Tercoreng sudah muka rejim yg suka dg pencitraan demokratis tapi melakukan tindakan yang sebaliknya. Ini gol ke-1
- Di bidang Hukum, rejim secara terang benderang melakukan pelanggaran UU ttg unjuk rasa yg dilakukan secara damai ini. Ini gol ke-2.
- Walau peserta yg datang dihambat di seluruh pintu masuk Jakarta, ditakut takuti, diancam pidana segala macam, Orasi & Doa dihadapan peserta reuni yg diperkirakan tidak kurang dari 1 juta orang tetap berjalan sesuai harapan. Berkurangnya jumlah peserta lebih disebabkan oleh adanya penyebaran titik Reuni 212 di banyak tempat di seluruh Indonesia, shg gaung 212 semakin kuat diseluruh negeri dan juga di LN. Ini gol ke-3
- Masjid az Zikro yg menjadi tempat dialog 100 ulama & tokoh di hadang. Ini sepertinya kemenangan pihak polisi atau rejim, tapi sebenarnya mrpkn kekalahan telak aparat, krn dialog dan silaturahmi ini tetap berjalan dg baik hanya lokasinya pindah. Ini gol ke-4
- Polisi menurunkan pasukan Brimob berbaju tempur, bersenjata lengkap (laras pendek & panjang dan tentu pelurunya juga) dan pasukan tertutup dg berbagai penyamaran utk menghadapi para peserta aksi seakan menghadapi musuh yg bersenjata dan berbahaya, dibalas dg senyum, doa dan keramah tamahan peserta. Ini sungguh memalukan, para polisi seperti nya dibohongi oleh atasannya, karena peserta ternyata menuruti semua pengarahan polisi, tapi program tetap jalan. Ini gol yg ke-5
- Di Ciamis saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, semuanya berdiri tegap dan ikut bernyanyi, kecuali pasukan pengaman polisi yg duduk dan ngobrol. Entah apa yg ada di dalam pikiran mereka dan sustem pendidikan di Kepolisian. Ini gol ke-6 yg lebih memalukan.
Dari ulasan diatas ternyata pihak polisi dan rejim yg mungkin merasa berhasil ternyata mengalami kekalahan telak 6-0 dari Aksi 212 ini.
Semoga kedepan doktrin Islam itu radikal dan berbahaya dibuang saja, krn akan semakin membuat rakyat menjauhi polisi.
Memet Hakim
Pengamat Aksi