Kepengurusan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pangkalpinang bergejolak.
Sebanyak 1.500 kader yang duduk di DPC, Pengurus Anak Cabang (PAC), dan ranting tahun kepengurusan 2015 hingga 2020 secara kompak menyatakan mundur.
Penegasan itu sebagaimana disampaikan puluhan perwakilan pengurus yang hadir memadati kantor sekretariat DPC PDIP Pangkalpinang pada saat jumpa pers, Senin (2/20) kemarin.
Tahkin yang menjadi jurubicara dalalam jumpa pers itu menjelaskan bahwa setidaknya ada enam PAC mengajukan pengunduran diri dari kepengurusan. Alasannya demi penegakkan marwah PDIP Pangkalpinang.
Mantan Sekretaris PAC PDIP Taman Sari itu menjelaskan bahwa DPC PDIP Pangkalpinang kepemimpinan Abang Hertza telah sekarat dalam kepemimpinan. PAC, ranting hingga anak ranting sepakat tidak akan bekerjasama dengan pengurus partai pimpinan Abang Hertza lagi.
“Kami melihat partai sudah dimanfaatkan dia untuk kepentingan pribadi,” kata Tahkin diamini oleh rekan kader lainnya, seperti dikutip RMOLBabel.
Pihaknya juga menyatakan siap melawan jika ada oknum yang membawa partai ini kepada kepentingan pribadi.
“Kita sudah melewati mekanisme partai, menyampaikan mosi tidak percaya terhadap pimpinan saat ini. Tidak pernah ditindaklanjuti, perbedaan pendapat diwarnai pergantian pengurus. Semoga ini menjadi perhatian DPP agar dapat segera membenahi PDIP, khususnya DPC Pangkalpinang,” tandasnya.