©️ Doni Riw
.
Saat perang Khandaq, pasukan Kafir Quraisy dan sekutunya tak bisa masuk ke Madinah karena tertahan parit yang digali muslimin di luar benteng.
.
Namun di hari ke 17 ada lima orang prajurit Kafir Quraisy yang berhasil melompati parit dan menantang muslimin duel satu lawan satu.
.
Salah satu dari kelimanya adalah Amru bin Wud. Dia berteriak lantang: “Hai muslimin, aku menantang duel salah satu di antara kalian”.
.
Amru bin Wud adalah jagoan senior dari Kafir Quraisy. Badannya besar, semua bagian tubuhnya tertutup baju besi.
.
Ali bin Abu Thalib meminta ijin kepada Rasul SAW; “Ya Rasul, ijinkan aku melawannya”
.
Rasul SAW menjawab; “duduklah wahai Ali”.
.
Amru bin Wud kembali menantang. Ali kembali meminta ijin melawan. Rasul SAW kembali menyuruh Ali duduk. Demikian berulang beberapa kali.
.
Karena tidak ada yang menjawab tantangannya, Amru bin Wud kembali menantang. Kali ini ditambah dengan cacian; “Katanya kalian akan masuk surga kalau mati melawan orang Kafir, tapi nyatanya kalian pengecut”
.
Akhirnya Rasul SAW bersabda; “Sekarang saatnya Ali”
.
Ali pun maju melawan si jagoan Kafir Quraisy itu. Perkelahian begitu sengit. Debu-debu beterbangan sebab manuver mereka. Para sahabat tak bisa melihat apa yang terjadi di balik debu itu.
.
Sampai akhirnya dari balik debu terdengar suara Ali RA bertakbir. Lantas nampaklah tubuh Amru bin Wud sudah terbelah dua.
.
Mengapa Rasul SAW menahan Ali beberapa kali? Kemudian baru mengijinkannya maju setelah Amru bin Wud mencaci maki Islam dan Muslimin?
.
Jawabnya jelas, cacian orang Kafir kepada Islam akan membuat Allah murka. Maka saat itulah, Ketika DILAWAN kemenangan muslimin ada di depan mata.
.
Semakin keji orang Kafir mencaci Islam, semakin dekat pula kemenangan muslimin.
.
Begitupun sekarang. Semakin keji mereka mencaci Islam hari ini, maka sesungguhnya kekalahan mereka sudah di depan mata.
.
Siapa yg Menolong Allah (Aturan /Agama Allah) Pasti ALLAH akan Menolongnya.
CACIAN KAFIR KEMENANGAN ISLAM .
RELATED ARTICLES