SARAN BUAT PAK BASUKI, SANG PENANTANG.
Oleh : Mbak Irmawati Oemar.
Selamat pagi Pak Basuki.
Saya yakin anda masih tegar meski kalah dalam pilgub DKI. Karakter anda yang keras, mestinya tidak membuat anda “meleleh” hanya karena kalah pilgub. Lagi pula, toh anda sudah punya pengalaman kalah pilgub di daerah anda sendiri, Babel.
Melihat karakter anda yang selama ini selalu menunjukkan sikap “MENANTANG”, semua orang, semua pihak, anda tantangin, saya rasa gak salah kalau saya sebut anda punya jiwa PENANTANG.
Seorang penantang, a CHALENGER tidak akan pernah menyerah dan TIDAK AKAN MAU MENERIMA pemberian jabatan, karena dia akan menantang dirinya sendiri untuk bertarung, berjuang, berjibaku, mendapatkan jabatan yang dia yakin mampu diraihnya.
Belakangan beredar kabar, katanya anda siap jadi Mendagri.
Wah, kalau jadi menteri sih, mana ada tantangannya. Kan tinggal lobby pak Jokowi, sahabat baik anda, beliau “oke”, maka jadilah! Anda tinggal ditunjuk saja, menggunakan hak prerogatif presiden.
Sama sekali gak ada unsur “perjuangan” disitu. Gak asyik ah!!! Seorang Basuki Tjahaja Purnama yang selalu menantang-nantang di media, kok gak bertarung buat memperoleh jabatan.
Saran saya nih ya, sebaiknya anda uji nyali lagi. Seperti banyak netizen usulkan, sebaiknya Pak Basuki running di pilgub BALI.
Anda selalu mengatakan bahwa anda diganjal Al Maidah ayat 51, baik ketika di Babel maupun DKI.
Nah, di Bali, gak akan ada issu itu. Pemilih Muslim juga minoritas sekali disana.
Tambahan lagi, Pak I Made Mangku Pastika gubernur Bali yang sekaran, sudah 2 periode menjabat. Jadi beliau tak akan bisa maju lagi tahun depan. Anda tidak akan berhadapan dengan petahana, sebab semuanya PENANTANG.
Di Bali kan kabarnya sangat toleran, jadi Pak Basuki tak perlu khawatir ada issu SARA yang akan mengganjal.
Di sana anda juga akan punya peluang melanjutkan proyek reklamasi Teluk Benoa.
Anda tentu tak akan sulit mempersiapkan diri maju di Pilgub Bali. Disana ada pengagum berat anda, yang mengidolakan anda sebagai pemimpin yang baik, mbak NI LUH DJELANTIK, yang selama ini getol mengkampanyekan anda jadi DKI-1.
Tentu mbak Ni Luh Djelantik akan dengan senang hati, bahagia dan bangga, bisa mendukung anda di daerahnya sendiri. Tak akan ada kesulitan baginya, yang sudah punya nama top di Bali, buat mempromosikan anda dan mengajak rakyat Bali memilih anda.
Lha wong mengkampanyekan anda di DKI saja dia semangat ’45, apa lagi diberi kesempatan berkampanye untuk anda di daerah sendiri, pasti suatu kebanggan luar biasa baginya.
Kalau untuk memenangkan Pilgub di DKI, pendukung anda sampai memberi gelar “santri kehormatan”, “sunan kalijodo”, bahkan mengganti nama anda jadi Basuki Nurul Qomar, mungkin untuk maju di Bali nanti anda gak perlu begitu.
Atau siapa tahu warga Bali sendiri yang rela memberikan gelar-gelar kehormatan, bahkan nama bernuansa Bali, siapa tahu bukan?
Nah, kenapa tidak dicoba, Pak Bas?!
Biasanya, kalau sudah gagal 2x, maka kali ke-3 bakal sukses. Cobalah!
Kalau anda berani mencobanya dan nanti sukses, maka anda bisa berkata lagi “Indonesia sudah Pancasila, karena saya yang minoritas sudah berhasil dipilih yang mayoritas”.
Selamat mencoba Pak Basuki, semoga saja sukses.
Mungkin perlu di masif kan siapa tahu sampai di telinga basuki..