SEORANG murid mengadu kepada gurunya, “Syaikh, betapa banyak kita berdosa kepada Alloh dan tidak menunaikan hak-Nya sebagaimana mestinya. Tapi saya kok tidak melihat Alloh menghukum kita.”
Sang Guru menjawab dengan tenang, “Betapa sering Alloh menghukummu tapi engkau tidak merasa.” Lanjutnya, “Sesungguhnya salah satu hukuman Alloh terbesar yang bisa menimpamu wahai anakku, ialah ‘sedikitnya taufiq’ (kemudahan) untuk mengamalkan ketaatan dan amal-amal kebaikan.”
Tidaklah seseorang diuji dengan musibah yang lebih besar dari “kekerasan hatinya dan kematian hatinya.”
⏩ Sebagai contoh, sadarkah engkau bahwa Alloh telah mencabut darimu rasa bahagia dan senang dengan munajat kepada-Nya, merendahkan diri kepada-Nya, menyungkurkan diri di hadapan-Nya?
⏩ Sadarkah engkau tidak diberikan rasa khusyu’ dalam sholat?
✅ Sadarkah engkau, bahwa beberapa harimu telah berlalu dari hidupmu, tanpa membaca Al-Quran. Padahal engkau mengetahui firman Alloh, “Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini ke gunung, niscaya engkau melihatnya tunduk, retak, karena takut kepada Alloh.” Tapi engkau tidak tersentuh dengan ayat-ayat Al-Quran, seakan engkau tidak mendengarnya.
✅ Sadarkah engkau, telah berlalu beberapa malam yang panjang sedang engkau tidak melakukan qiyamullail di hadapan Alloh, walaupun terkadang engkau begadang.
✅ Sadarkah engkau, bahwa telah berlalu atasmu musim-musim kebaikan seperti Ramadhan, enam hari di bulan Syawwal, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan seterusnya tapi engkau belum diberi taufiq untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya?
Hukuman apa lagi yang lebih berat dari itu semua ?
🌺dikutip dari islampos
*والله اعلم بالصواب*
بارك اللّٰه فيكم وارحمكم اللّٰه