Bunuh 58 Anggota Jamaah Tabligh Sedang Shalat, Rusia: Serangan Udara di Masjid Aleppo oleh AS
ALEPPO (Jurnalislam.com) – Kementerian Pertahanan Rusia telah meminta AS untuk menjelaskan mengenai serangan udara hari Kamis (16/03/2017) di sebuah masjid di barat laut Suriah karena ada upaya menghindar dari tanggung jawab atas serangan itu.
Rusia juga mengatakan pada hari Jumat (117/03/2017) tidak meragukan bahwa AS menargetkan kelompok jihadis tapi salah sasaran.
Tass News Agency Rusia mengutip Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan: “Moskow tidak memiliki keraguan bahwa serangan udara dilakukan AS, yang dilancarkan di desa al-Jina Suriah pada hari Kamis.
Korban serangan udara AS yang menghancurkan sebuah masjid di kota Aleppo sebagian besar adalah anggota Jamaah Tabligh, bukan sebuah kelompok jihadis.
Pada Kamis malam, sebuah pesawat perang AS menyerang sebuah masjid di desa Al-Jina di barat kota Aleppo, menewaskan sedikitnya 58 orang.
Namun menurut sumber lokal di tempat kejadian, sebagian besar dari mereka yang tewas akibat serangan tersebut adalah anggota Jamaah Tabligh gerakan Islam non-politik.
Pedesaan barat Aleppo adalah rumah bagi sebuah komunitas kecil penganut Jamaah Tabligh yang mengadakan pertemuan rutin setiap hari Kamis malam di Masjid Omar.
Menurut sumber setempat, serangan udara Kamis malam sebagian besar merobohkan masjid menjadi puing-puing. Pejabat lokal menyebutkan jumlah orang di dalam masjid ketika serangan terjadi berjumlah antara 200 hingga 300 orang.
“Kami tiba di lokasi sekitar lima menit setelah serangan,” kata pejabat pertahanan sipil setempat Mustafa Ebeid kepada Anadolu Agency.
“Kami menemukan banyak orang tergeletak di tanah,” katanya. “Banyak yang kehilangan bagian tubuhnya.”
Ebeid mengutip saksi mata lokal mengatakan bahwa masjid dibom oleh tiga rudal dan rudal ke empat menargetkan mereka yang mencoba untuk meninggalkan gedung.
Jamaah Tabligh didirikan di India pada tahun 1927 oleh Muhammad Ilyas. Penganut kelompok ini hidup terutama di India, Pakistan dan Bangladesh, tetapi kelompok kecil Jamaah Tabligh juga dapat ditemukan di beberapa negara Arab.
Kelompok ini dikenal menghindari politik dan menolak kekerasan.
Dalam sebuah pernyataan hari Jumat, Central Command AS (CENTCOM) mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan tanpa konfirmasi atau menyangkal bahwa masjid telah sengaja ditargetkan.
Menurut CENTCOM, serangan sebenarnya menargetkan anggota Al-Qaeda.
Editor : Deddy Purwanto
Sumber : Al Jazeera