Kalau saya adalah Mark Zuckerberg atau Jack Dorsey, saya akan segera merombak sistem keamanan Facebook dan Twitter secara besar-besaran. Saya akan marahi tim IT and Security saya. Zuckerberg dan Dorsey bisa kehilangan bisnisnya dalam waktu singkat. Para mitra bisnisnya akan meragukan Facebook dan Twitter.
Bayangkan, 800.000 akun (menurut investigasi Kepolisian) di bawah satu kendali, Saracen. Benar-benar Facebook dan Twitter mengalami kebobolan.
Tidak mungkin mengendalikan 800.000 akun hanya dengan satu handphone atau 1 komputer saja, bukan? Perlu alat pengendali berbentuk software yg lebih canggih dari Facebook dan Twitter. Perlu hardware yg juga tidak sedikit. Pikir ulang saja, 800.000 terbilang delapan ratus ribu.
Kira-kira, Zuckerberg dan Dorsey serta ratusan karyawannya akan membiarkan ada software pengendali yg merusak sistem keamanan Facebook dan Twitter? Saya pastikan tidak. Mana ada seorang pebisnis membiarkan ancaman itu terjadi pada produk bisnisnya.
Namun, saya tidak aneh. Karena hal itu terjadi di sebuah negeri yg enkripsi percakapan Whatsapp saja bisa (katanya) dibobol. Walau bagaimana caranya dan bukti pembobolan pun sampai dengan saat ini tidak ada satu orang pun yg dapat membuktikannya. Saya juga tidak aneh, karena hal itu terjadi di sebuah negeri yg mengalami kerugian gara-gara beras hingga 100 Trilyun, bahkan lebih besar dari dana tabungan haji yg ada ini.
Saya juga tidak aneh, karena hal ini terjadi di sebuah negeri yg dapat memberikan sertifikat tanah reklamasi seluas 3.000.000 hektar dalam jangka waktu satu hari saja. Saya tidak aneh, karena hal ini terjadi di sebuah negeri yg masyarakatnya ‘indent’ mobil nasional dengan waktu terlama di dunia. Sudah 5 tahun sejak mobil Esemka itu dilaunching di 2012. Hingga saat ini belum selesai produksinya. Saya yakin Esemka memang betul-betul produk ‘masterpiece’ yg luar biasa.
Jadi kalau hanya membual 800.000 akun dengan harga ratusan juta rupiah untuk menyebarkan kebohongan, itu sih bualan dan kebohongan biasa saja. Kita sudah pernah dan sering mendengar bualan dan kebohongan yg lebih fantastis dari itu semua.
#AMI
#SelamatkanIndonesia
#LintasanPikiran