REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. kembali melakukan kampanye blusukan tanpa izin di Jalan Inspeksi Kalimalang, RT 7 RW 4, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (9/2). Sempat terjadi adu mulut antara panitia pengawas kecamatan (panwascam) dengan beberapa relawan Ahok.
Awalnya, sekitar pukul 10.30 WIB, pejawat tersebut datang dan disambut para warga yang ingin sekadar bersalaman dan foto bersama suami Veronica Tan itu. Selang sepuluh menit, ketua Panwascam Cakung Tommy Ronal menghampiri kerumunan Ahok untuk memberi tahu kegiatan Ahok di wilayah tersebut tidak berizin.
Tak terima dengan sikap dari panwascam, beberapa relawan dan tim sukses dari pejawat itu menantang panwascam untuk segera melaporkan pelanggaran tersebut kepada Bawaslu DKI. “Tidak ada jadwal (Pak Ahok) ke Cakung, perintahnya untuk dihentikan oleh Panwaskota, Pak Marhadi,” kata Tommy di lokasi kampanye blusukan. “Kalau memang ini salah, laporkan saja Pak ke Bawaslu. Gampang. Susah amat, ribet kamu ah,” ujar salah satu relawan sambil mendorong Tommy.
Hal senada diungkapkan relawan lainnya. “Sudah, mundur kamu,” sambil mengarahkan jari ke Tommy. Tommy pun membalas dengan mengatakan akan melaporkan secara tertulis. “Kami sudah mengingatkan, tapi ditentang dan ada ancaman,” kata Tommy.
Kepada wartawan, Tommy mendapatkan informasi dari pihak kepolisian yang ikut menjaga keamanan saat mantan bupati Belitung Timur itu blusukan. Informasi tersebut pun langsung ia laporkan ke panitia pengawas kota (panwaskota) dan Tommy mendapatkan mandat untuk menghentikan kampanye.
Menurut Tommy, meskipun Ahok atau para tim suksesnya beralasan hanya ingin meninjau Kalimalang Cakung, tetap saja merupakan kegiatan kampanye dan harus melakukan pemberitahuan izin kegiatan berkampanye.
“Makanya kan awalnya kami lihat dulu ini semua (kegiatannya) apa saja. Ini (setelah dilihat) mah namanya juga kampanye sama saja. Padahal, kalau dia (Ahok) ada jadwal di sini, ya tidak masalah,” kata Tommy.
Sebelumnya, Ahok selalu menegaskan bahwa dia tidak berkampanye. Menurut Ahok, dia hanya melakukan blusukan untuk mengetahui permasalahan warga. “Tadi aku kampanye enggak? Saya aja bilang sama Pak RT, kalau memang (warga) enggak pilih saya, enggak apa-apa kok,” kata Ahok beberapa waktu lalu.
Setiap blusukan Ahok selalu tampak menggunakan atribut pilkada yakni mengenakan kemeja kotak-kotak. Bahkan, tim kampanye Ahok juga membagi-bagikan kartu nama dan buku berjudul A Man Called Ahok dan 7 Dalil Umat Islam DKI dalam Memilih Gubernur DKI Jakarta.