Tahukah anda apa itu “meikarta” ?. Itu bukan sembarang nama. Itu kisah tragis dari kerusuhan Jakarta. Kerusuhan bulan Mei di Jakarta.
Jimms Riady, sebagai pebisnis yang ulet, juga tokoh pentolan Cina. Jimms sangat berpengaruh di dalam dan di luar negri. Untuk proyek raksasa MEIKARTA, tentunya Jimms sudah melakukan kajian strategis dan study panjang secara matang. Masalah lokasi dan dana pun sudah dihitung secara cermat. Tapi dibalik itu semua; Jimms sebagai tokoh Taipan yang berpengaruh tentunya juga punya kalkulasi ekonomi dan politik.
Bahwa nanti; suatu saat akan terjadi lagi kerusuhan anti Cina. Seperti yang MEI ’98.
Untuk mengatasi kerusuhan tersebut di perlukan sebuah kawasan pemukiman yang luas. Kawasan yang harus di kemas dalam bentuk bisnis murni. Property yang canggih dan super mahal serta eksklusif. Tidak semua orang bisa membelinya kecuali kalangan cina kaya.
Tapi bila kondisinya kritis, seluruh Cina kota Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung bisa di tampung di fasilitas PASUM dan BISNIS lainnya. Jutaan manusia Cina bisa di selamatkan.
Kawasan Meikarta, bukan hanya sekedar kawasan pemukiman dan bisnis. Kawasan ini suatu saat akan menjadi benteng pertahanan yang tertutup.
Kawasan ini sudah dipersiapkan secara matang; mulai dari kebutuhan ekonomi, air bersih dan energi sudah di siapkan cukup dalam waktu panjang. Hal ini untuk terpenuhinya siatuasi bila terjadi kerusuhan jakarta dan embargo.
Tidak hanya itu; semua kepentingan infrastruktur darat dan udara sudah di rancang untuk mempermudah pelarian keluar negri bila terjadi kondisi genting. Semua sudah siap; transportasi cepat yang langsung kebandara.
Tidak hanya itu, semua sisi keamanan dan sekuritypun sudah di rancang sedemikian rapinya.
MEIKARTA, adalah sebuah kawasan bisnis dan pemukiman yang strategis. Sebuah kawasan yang mempersiapkan dan mengingatkan terjadinya kerusuhan bulan Mei di Jakarta. Nama itu menjadi kisah “seram” yang dapat meraup keuntungan besar buat geng LIPPO. Sebuah kawasan cinatown yang sombong dan angkuh.
Dari dalam kawasan ini seluruh warga cina merasa dirinya berada dalam sebuah “negara sendiri”. Dan juga warga Meikarta dapat menentukan nasib demokrasi untuk wilayah Jakarta, Bogor, Purwakarta, Tangerang, Bekasi dan Bandung.
Adalah menjadi kewajiban kita semua sebagai kaum pribumi Indonesia untuk waspada terhadap “generasi baru” Cina yang sombong dan arogan. Mereka komunitas kecil tapi sudah menguasai seluruh hajat hidup kelompok mayoritas. Sebagian besar tanah kota, perkebunan hutan dan tambang semua aset aset tersebut telah di kuasai………
Pribumi cuman menjadi kuli dan centeng dari mereka.
Kelompok Taipan kaya, sudah membuat gep ekonomi yang curam. Kesenjangan ekonomi dan ketidakadilan serta ketidakmerataan ekonomi. Kondisi ini, berbahaya bagi negara dan rakyat. Tapi para Taipan tak perduli bahkan kian memperlihatkan kesombongan dan kekayaannya yang berlebihan dengan cara investasi yang menabrak aturan.
Sebuah arogansi yang sombong !!!!!!
Salam,,,,
DR(cand)IR.JULIADI, MM
MEIKARTA…….
RELATED ARTICLES