Kamis, 29 April 2021
Faktakini.info
✍ *Iramawati Oemar*
Rasanya hati ini mendidih melihat Pak/Ustadz Munarman diperlakukan seperti ini.
Saat proses penangkapan di rumahnya, beliau mau pakai sandal saja tidak boleh, padahal mungkin hanya butuh waktu kurang dari 1 menit.
Densus 88 sedikitpun tak memberi kesempatan, bahkan beliau dibentak, dibawa secara paksa.
Adakah mereka berani berlaku kasar seperti itu pada TSK KORUPTOR?!
Beranikah aparat penegak hukum mendorong, memaksa, membentak koruptor kakap, apalagi koruptor bansos?!
Yakin “tidak”!
Malah kalau menghadapi koruptor akan santun sekali, diberi kesempatan melambai²kan tangan segala.
Sekitar jam 5 sore dijemput dari rumahnya di Pamulang, Tangsel, tiba di Polda Metro malam harinya, dalam keadaan mata ditutup kain hitam.
Untuk apa?!
Bukankah Pak Munarman hanya seorang diri, tangannya sudah diborgol ke bagian belakang badannya, apa masih bisa melawan?!
Dalam keadaan shaum Ramadhan pula, bahkan untuk berbuka pun saya yakin tidak bisa kalau borgol tak dibuka.
Apakah beliau diberi kesempatan membatalkan puasannya saat maghrib tiba?!
Apakah bisa berwudhu dan sholat dalam keadaan diborgol?!
Kenapa masih harus ditutup matanya?!!
Rasanya belum pernah lihat koruptor kakap dan/atau bandar besar narkoba yang ditangkap lalu dibawa dalam keadaan sudah diborgol masih pula ditutup kain hitam matanya.
Satu hal, makna yang bisa ditangkap adalah: mereka hendak MENGHINAKAN Pak Munarman.
Hanya bercelana pendek (maklum sedang di dalam rumahnya), padahal, mereka pasti tahu, itu bagian dari aurat laki-laki.
Seandainya terjadi pada seorang perempuan, pasti dibawa dalam keadaan masih pakai daster dan gak sempat pakai jilbab.
Mereka ingin mempermalukan Pak Munarman, sama seperti ketika dulu memamerkan Ustadzah Kinkin Annida, padahal cuma dituduh melanggar UU ITE.
Ya ALLAH, kami tidak terima ini semua!
Pagi tadi saat sahur, nonton tausiyah UAS dan Sahabat, ada ucapan UAS yang cukup bikin adem dan optimis.
*”Jika engkau direndahkan, dihinakan, oleh sesama manusia, maka sesungguhnya itu menunjukkan bahwa engkau sebenarnya MULIA disisi ALLAH. Yang kekal itu perkataan ALLAH, bukan perkataan manusia.”*
*”Jika engkau dihina, sesungguhnya ALLAH sedang ingin memberimu ganjaran/pahala berlimpah yang tidak akan bisa didapat dengan sholat, puasa, haji, dan ibadah lainnya”.*
(Ustadz Abdul Somad, dalam tausiyah sahur di TV One, 28 April 2021, 04.25 wib)
***
Ya Allah, hinakanlah sesiapapun yang menghinakan ulama kami, rendahkanlah sesiapapun yang merendahkan marwah kaum Mukminin, dzholimilah sesiapapun yang mendzholimi Muslim yang lurus dan sedang berikhtiar menegakkan kebenaran dan keadilan. Aamiin allahumma aamiin…
Pak Munarman, insyaa Allah anda kuat. Anda punya NYALI, itu sebabnya anda ditarget duluan, untuk menciutkan nyali yang lain.
Insyaa Allah, Robb mu sedang meninggikan derajatmu.