Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin menyoroti kelangkaan garam dan melambungnya harga kebutuhan pokok tersebut.
Menurutnya, pemerintah dianggap gagal membenahi tata niaga garam, sehingga memutuskan mengimpor garam sebanyak 75 ribu ton.
“Kelangkaan garam dan harga yang meroket menjadi tamparan bagi pemerintah,” kata Akmal kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (2/8/2017).
Lebih jauh, politisi PKS ini mengungkapkan, pemerintah belum mempunyai rencana kerja yang rinci soal swasembada garam ke depannya.
Jadi tidak heran, kata Akmal, jika petani garam merasa dirugikan atas kebijakan impor tersebut.
“Pemerintah harus introspeksi untuk lebih memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat,” tuturnya.(yn)
sumber teropongsenayan