Guru Besar Hukum di beberapa Universitas/Perguruan Tinggi & Ketua Umum Partai Bulan Bintang Prof Dr Yusril Ihza Mahendra, SH, MSc. mengajak para alim ulama, tokoh² pesantren, para santri, dll untuk kini terjun berpolitik, & tidak alergi terhadap politik. “Para ulama, para santri, tokoh² pesantren & ummat Islam di Indonesia janganlah jadi penonton dan/atau tamu di rumah sendiri,” kata Yusril Ihza Mahendra dalam Saresehan Internasional Peringatan Milad ke-50 Pesantren Daarul Qolam di Tangerang, pada Ahad (21/1/2018).
Menurut Prof Dr Yusril, para ulama, santri² & para tokoh Islam di kita sekarang ini perlu terjun ke dunia politik untuk meraih kekuasaan karena kekuasaan itu dapat digunakan sebagai alat untuk menerapkan hukum² Islam di negara kita yg mayoritas penduduknya Muslim. “Kita harus menghargai usaha para kiyai, para santri, para da’i & para ulama dalam mempertahankan ummat Islam di lapisan bawah, tapi janganlah dilupakan hal² yg berkaitan dengan kehidupan bangsa ini secara umum,” kata Yusril.
Dikatakannya, permasalahan dalam menegakkan syariat Islam itu adalah hukum yg berlaku di Indonesia adalah hukum positif. Artinya, aturan yg berlaku adalah hukum yg sudah disahkan lewat Undang². “Proses transformasi dari Hukum Syariah ke Hukum Positif itu bisa berlangsung kalau kita punya power (kekuatan) di bidang politik. Kalau kita tidak punya kekuatan itu maka Hukum Syariah itu hanya akan jadi kitab² atau ilmu di pesantren² atau pengajian² saja,” kata Yusril.
Dalam pidatonya itu Prof Yusril bercerita tentang seorang tokoh Islam di dunia politik Indonesia di masa lalu yakni Dr. Mohammad Natsir yg pernah jadi Menteri Penerangan di zaman Pemerintahan Kabinet Syahrir, & yg juga pernah jadi Perdana Menteri di Pemerintahan pertama Republik Indonesia di tahun 1950-an.
Prof Dr Yusril Ihza Mahendra berkisah : Suatu waktu setelah shalat Jum’at, Muhamad Natsir ditanya para wartawan tentang motivasinya berpolitik hingga masuk jadi Menteri dalam Pemerintahan Indonesia waktu itu. Menurut Yusril, Mohamad Natsir menyatakan, ia masuk ke dunia politik & masuk ke pemerintahan dengan tujuan untuk memasukkan nilai² Islam dalam kehidupan berbangsa & bernegara.
“Saya jadi Menteri supaya hukum² Islam tidak hanya keluar dari mulut para santri di pesantren, atau mulut ulama & para kiyai di mimbar² Masjid tapi keluar dari kantor² Pemerintah & jadi hukum negara,” kata Mohammad Natsir menurut Yusril Ihza Mahendra di Saresehan Internasional di Pesantren Darul Qolam Tangerang Ahad (21/1/2018)
#copas