Jakarta (pos kota). Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi dinilai memancing kegaduhan diawal tahun atas pernyataan yang menyebut hoax yang dibuat pemerintah itu membangun. Djoko sendiri sudah mencabut kembali pernyataan tersebut dan meminta maaf.
“Djoko jangan lagi memancing kegaduhan dengan mengeluarkan pernyataan kontroversial yang justru menimbulkan kotraproduktif” kata ketua komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris, “Tujuan didirikan BSSN untuk mendeteksi dan mencegah kejahatan siber”.
Ia menambahkan produksi dan penyebaran hoax yang merupakan salah satu jenis kejahatan utama dunia siber, sehingga memerlukan dukungan publik luas.
Karenannya kehadiran BSSN harus mampu menyuntikan semangat baru. Bukan malah menyiutkan harapan dan melahirkan rasa pasimis di tengah tengah masyarakat.
“Tidak area abu abu tentang Hoax. Semuanya hitam dan merusak. Mau seperti apapun konten hoaxnya, termasuk yang melebih lebihkan jokowi, sangat berbahaya, karena menurunkan wibawa pemerintah” tuturnya.
Fihaknya meminta BSSN fokus memformulasikan strategi memberantas hoax. Cukup sekali saja, badan ini memancing kegaduhan. BSSN harus juga bisa membedakan dengan tegas, antara kritik kepada penguasa dengan produksi dan penyebaran konten hoax karena keduanya adalah dua hal yang sangat jauh berbeda.