Oleh: Tengku Zulkifli Usman*
1. Satu persatu BUMN dilelang ke asing oleh rezim, tapi kita terus dibius dan dikecoh.
2. Bahwa masalah utama negeri ini adalah masalah E-KTP, bukan Jokowi dan eksekutif, begitulah kita diajak berpikir.
3. Dan dalam kasus E-KTP ini, pola pikir kita juga dipersempit sebatas nama SETNOV, padahal nama gubernur Jateng dan Sulut dari PDIP juga disebut sama seperti nama setnov.
4. Bahkan nama Ketua KPK pun juga ikut disebut terlibat, tapi semua nama raib, kita digiring ke nama setnov saja.
5. Mengapa nama setnov? Saya melihat ini adalah main mata rezim dengan Golkar, deal nya tentu sudah diatur, setnov memang punya banyak “musuh” di Golkar, momentumnya ketemu.
6. Setnov dikorbankan untuk menjaga citra rezim yang bobrok, menangkap kakap untuk menjaga hiu yang sebenarnya jauh lebih bahaya.
7. Rezim sedang akting, bahwa rezim ini anti korupsi, kelas kakap kaliber setnov pun disikat, ingat ini hanya akting.
8. Karena dosa rezim dan bobroknya rezim sudah gak bisa lagi ditutupi oleh sekedar isu OTT bupati atau isu teroris lagi.
9. Maka pilihannya adalah mengorbankan setnov untuk mendapatkan isu besar yang mampu menutup wajah rezim penuh corengan hitam ini.
10. Negara sedang collapse, semua pakar ekonomi setuju itu, dan jika isu collapse ini tidak ditutup dengan isu besar lain, maka rezim gak yakin namanya akan baik di depan rakyat.
11. Nama baik disini maksudnya adalah demi
terpilih lagi untuk periode kedua 2019 nanti.
12. Penerimaan pajak yang minus 400T, utang baru ke jepang, harga semua bahan pokok yang mahal, plus mental palak rakyat ala rezim plus jualan jalan terus.
13. Negara sedang sakit, dan obatnya adalah isu besar buat pengalihan dan biar rakyat lupa isu yang paling utama, obatnya tangkap setnov.
14. Politik main mata dan korban mengorbankan dengan deal deal tertentu itu adalah hal biasa bagi sebuah partai politik besar dan matang seperti Golkar, logika rakyat belum sampai kesana.
15. Di negara manapun didunia ini, jika negara amburadul, maka orang hanya akan bertanya siapa presidennya, bukan siapa dan ada apa dengan ketua DPR nya, belajar konstitusi!
16. Tapi rakyat kita digiring untuk mengingat dosa setnov, dan melupakan dosa semua nama nama selain setnov dalam kasus e ktp tadi, karena nama nama selain setnov adalah kader nya PDIP.
17. Dalam konstitusi kita, Ditangan Jokowi ada 2000an Triliun dan segepok kekuasaan lain yang dengan mudah dia selewengkan.
18. Dan sudah terbukti dia pro asing juga pro reklamasi dan meikarta, tapi otak kita disuruh fokus ke setnov dengan angka 2,3T oleh media pendukung rezim.
19. KPK all out bantu jokowi lewat udara, Paloh, LBP, Gatot dkk all out bantu lewat darat, maka jangan heran kemarin pak gatot ajak kita pilih Jokowi 2019.
20. Gatot berhasil pencitraan didepan rakyat seolah dia bersebrangan dengan jokowi diawal, akhirnya dia buka topeng, mereka bahu membahu mendukung rezim gagal ini untuk periode kedua.
21. Saya sudah berulang kali “me-warning” umat tentang gatot dan tokoh tokoh lain jauh jauh hari, tapi sekali lagi umat kecolongan, umat lupa, ini politik!
22. Ingat sekali lagi, semua drama ini, tujuan utama nya adalah menutup wajah gagal rezim yang memaksa berkuasa kali kedua dengan mental dagelan dan mental jualan.
__
*Sumber: fb penulis