“Berani maju…? Kau mati…!”
Ayo angkat bedil kalian
Ayo silakan arahkan moncong-moncong senjata yang kalian beli dari uang rakyat itu ke tubuh-tubuh kami
Kami tak akan mundur sejengkal pun dengan ancaman kalian
Ini soal harga diri kami
Ini soal Marwah kami sebagai anak bangsa
Ini soal kehormatan bangsa Melayu
Ini soal Izzah warga adat Melayu…!
Yang hari ini kalian akan injak-injak…!!
Ini tanah leluhur kami
Di sini tempat lahir kami, di tanah ini kami ditimang, dibuai, dan dibesarkan ayah bunda kami…!
Ratusan tahun kami hidup tenang dan damai
Kami ramah dan hangat penuh persaudaraan dengan siapapun yang datang dengan niat baik dan ingin bersahabat
Kami selalu terbuka untuk menggalang kerjasama dengan pihak manapun atas dasar kebaikan dan kemaslahatan bersama
Kalian dengar baik-baik
Kami tak pernah mengusik kalian
Kami tak pernah merugikan kalian
Kami tak pernah mengganggu dan merusak bisnis-bisnis kalian di tanah kami
Silakan kalian berjoged ria di istana kalian
Silakan kalian berhura-hura berdugem ria di ruang gemerlap cahaya lampu warna warni
Walau kami di sini, di tanah kami, kami sedang merintih ditindih kemiskinan dan kesulitan hidup yang begitu panjang
Dengar baik-baik…!
Jika kalian datang ke tanah kami
Atas dasar niat jahat
Penuh persengkokolan dan khianat
Kalian berkonspirasi dengan para bedebah keparat
Dengan para antek penjajah laknat….
Dengan maksud menghinakan Tanah Melayu yang bermarwah dan bermartabat…!
Sekali lagi…!
Jangan coba-coba kalian lakukan perbuatan laknat itu…
Sebab, jangan salahkan kami
Jika suatu saat, Api Amuk Melayu tertulang kembali…!