Jurnal Islam / Ally Muhammad Abduh / 5 jam yang lalu
SOLO ..Lama tak terdengar kabar tentang Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang saat ini berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Gunung Sindur, Bogor. Kondisi kesehatan sesepuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki itu terus menurun.
“Akhir-akhir ini kondisi kesehatan beliau menurun. Asam lambung beliau naik, memang agak parah kali ini, beliau muntah-muntah bahkan hampir pingsan,” kata Putra bungsunya, Ustadz Abdul Rachim Ba’asyir kepada Jurniscom di Solo, Sabtu (4/3/2017).
Ustadz Iim, sapaannya, juga menyayangkan minimnya pelayanan kesehatan di Lapas. Ia mengungkapkan, klinik di lapas tidak mempunyai peralatan medis yang cukup sehingga petugas medis tidak dapat berbuat banyak jika terjadi apa-apa pada Ustadz Abu.
Selain itu, lokasi lapas yang jauh dari pusat kota dinilai akan sangat menyulitkan penanganan jika terjadi apa-apa pada ulama kharismatik yang kini usianya menginjak 80 tahun itu.
“Jadi kalau terjadi apa-apa itu tampaknya harus dibawa ke klinik di luar LP, karena memang disitu tidak ada. Padahal dulu katanya dipindah kesitu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih prima,” ungkapnya.
Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dipindahkan dari Lapas Pasirputih Nusakambangan pada April 2016 dengan alasan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
“Ternyata kondisinya (pelayanan kesehatan) tidak lebih baik dari Nusakambangan. Di Nusakambangan setiap LP itu ada klinik yang punya peralatan cukup. Tapi disini (Gunung Sindur) justru sangat minim sekali karena saya pernah diajak ke ruangan yang katanya klinik itu tidak ada peralatan kesehatan yang saya lihat,” kata Ustadz Iim.
“Jadi intinya LP itu tidak layak untuk Ustadz Abu yang sudah berumur 80 tahun dan tentunya kondisi fisiknya sudah lemah,” tambahnya.
Selain kondisi kesehatan yang menurun, Ustadz Abu juga mengalami penyiksaan psikologis. Ustadz Iim mengungkapkan, Ustadz Abu diisolasi yang melarang siapapun untuk menemuinya kecuali petugas lapas dan keluarga dengan intensitas yang sangat dibatasi.
“Saya lihat beliau juga tersiksa secara psikologis. Karena beliau ini kan diisolasi, tidak boleh ketemu dengan siapapun kecuali petugas LP,” ucapnya.
Ustadz Abu juga dilarang shalat dengan tahanan lain
Lebih dari itu, Ustadz Abu juga dipisahkan dengan tahanan lain saat shalat di Masjid. “Tidak boleh ada napi yang shalat bersama beliau. Dan ini sangat kita sayangkan, kenapa harus ada perlakuan seperti ini,” ujarnya.
Ustadz Iim membesuk Ustadz Abu Bakar Ba’asyir pada Kamis (2/3/2017). Ia sangat sedih melihat kondisi kesehatan sang ayah yang diperlakukan sedemikian tanpa dasar hukum.
(Jurnalislam.com)